0

SUNDA MEMBUDAYAKAN DUNIA,Thesis Sunda (Oppenheimer)

Tuesday 15 January 2013

SUNDA MEMBUDAYAKAN DUNIA
Sumber : Thesis Sunda (Oppenheimer), et al.

Sekilas;Oppenheimer, Dokter ahli genetic yang banyak mempelajari sejarah peradaban. Ia berpendapat bahwa Paparan Sunda (Sundaland) adalah merupakan cikal bakal peradaban kuno atau dalam bahasa agama sebagai Taman Eden. Istilah ini diserap dari kata dalam bahasa Ibrani Gan Eden. Dalam bahasa Indonesia disebut Firdaus yang diserap dari kata Persia "Pairidaeza" yang arti sebenarnya adalah Taman. Menurut Oppenheimer, munculnya peradaban di Mesopotamia, Lembah Sungai Indus, dan Cina justru dipicu oleh kedatangan para migran dari Asia Tenggara. Landasan argumennya adalah etnografi, arkeologi, osenografi, mitologi, analisa DNA, dan linguistik. Ia mengemukakan bahwa di wilayah Sundaland sudah ada peradaban yang menjadi leluhur peradaban Timur Tengah 6.000 tahun silam. Suatu ketika datang banjir besar yang menyebabkan penduduk Sundaland berimigrasi ke barat yaitu ke Asia, Jepang, serta Pasifik. Mereka adalah leluhur Austronesia

Dalam tulisan ilmiah Oppenheimer, disinyalir Sunda pernah mendunia. Salah satu penetrasi budaya yang menjadi kontribusi Sunda dalam distribusi global (keluar wilayah Sunda) adalah tradisi sunat, teutama bagi laki-laki.
Tradisi sunat di Sunda ini telah mempengaruhi daerah : Mediterania Timur, Sub-Sahara Afrika, Teluk Persia, Afrika Timur, Timur Dekat Kuno (termasuk Mesir), Nugini, Korea, Oseania. Di Sunda, tradisi ini diberlakukan sejak anak berusia sekitar 3 – 6 tahun.
Sunat mudah diterima secara luas, karena alasan kebersihan dan kesehatan yang menjadi faktor utama. Kebersihan dan kesehatan organ vital terutama untuk pria, akhirnya menjadi tradisi di banyak tempat, dan dikodifikasi oleh agama-agama Samawi. Selain sunat, kebudayaan, gaya hidup, keahlian di bidang teknologi maritim dan pertanian juga ikut menyebar luas dari daratan tanah Sunda ke berbagai daerah yang dikunjunginya.
Dalam thesis Sunda-nya Oppenheimer mensinyalir adanya migrasi jangka panjang dari wilayah Sunda ke berbagai wilayah lain, dengan populasi berlebih, disebabkan oleh bencana banjir. Diasumsikan, bencana inilah yang menjadi pencetus perkembangan keahlian maritim yang Adi luhung yang dimiliki masyarakat Sunda.
Maka, ekspansi Sunda diawal milenium terjadi karena kecanggihan teknologi maritimnya, untuk masa itu, termasuk di dalamnya bidang pelayaran. Teknik kelautan merupakan prasyarat bagi migrasi jangka panjang. Dibutuhkan kapal yang kokoh, besar dan mudah menembus berbagai kendala yang mungkin terjadi selama mengarungi samudra.
Oppenheimer menengarai/menandai bahwa populasi Sunda asli yang didukung oleh keahlian maritim yang handal, telah membawa peradaban (Sunda) ke Asia Selatan (wilayah sungai Indus), Asia Barat (Mesopotamia), serta menyentuh peradaban Mesir dan belahan Afrika lainnya, serta merambah hingga Eropa (termasuk di dalamnya Basque).
Peradaban yang terbentuk berekspansi dan sanggup membuat ikatan lintas budaya, beradaptasi dengan lingkungannya yang baru. Sistem budaya formal, seperti mitos, bahasa, seni, sistem religi, alat musik dan bentuk-bentuk musik, cara menulis dan perhitungannya, termasuk detail bukti atas tapak Sunda diberbagai wilayah perluasannya.
Tapak sunda lain yang menyebar luas adalah penyebaran bibit-bibit tanaman : talas, jagung (maizena), pisang, mangga, dan hasil pangan lainnya. Rempah-rempah merupakan andalan utama hasil kebun yang didatangkan langsung dari tanah Sunda untuk diperdagangkan. Rempah-rempah inilah yang mencuatkan nama Babilonia di Timur, dan Mesir di Barat sebagai pusat-pusat perdagangan dunia pada masa itu. Babilonia menerima barang-barang dagangan dari timur untuk dibawa ke barat (Mesir). Dan dari Mesir, barang-barang dagangan ini, rempah-rempah dari tanah Sunda, diteruskan ke Eropa.
Dari sinilah orang-orang barat (Eropa) mengenal rempah-rempah. Demikian terkenalnya tanah Sunda, hingga namanya terpatri di berbagai Prasasti/tiang kota di mesir maupun Atlantis, dengan sebutan Sunsa-Dwipa. Ini membuktikan bahwa ekspansi Sunda memberi kedudukan yang kokoh untuk jangka waktu yang lama, terutama kontribusinya di dunia perdagangan.
Ikonografi, produk-produk patung, ukiran logam (perunggu), dan gerabah, juga menjadi ciri kuat keterkaitan kesinambungan penetrasi budaya Sunda di berbagai wilayah sebarannya, dalam hal ini di Afrika. Ikonografi patung-patung Afrika yakni ukiran perunggu dari Ife. Model ini pada akhirnya memberikan temuan betapa dekatnya kemiripan akan model-model ketuhanan.
Oppenheimer, yang adalah seorang dokter pedriastis/ahli genetika, justru memberi kontribusi untuk temuan ilmiah, bahwa ekspansi sunda ke barat juga membawa ikutan distribusi penyakit darah yang diturunkan secara genetis, yang dikenal dengan sebutan talasemia.
Jelajah penyebaran talasemia sangat cocok dengan “hipotesa perluasan Sunda”, khususnya DNA tipe B. Talasemia disinyalir menjadi cikal-bakal penyakit malaria.
Sunda berekspansi dan pengaruhnya bertahan lama, tidak lain akibat kepandaian, keberanian dan rasa ingin tahu dalam mencoba hal-hal baru, termasuk bermigrasi. Kecerdasan intelektual yang dipadu dengan kemampuan beradaptasi (kecerdasan emosional dan adversitas), serta keyakinan akan wujud pertolongan Sang Hyang Widi (kecerdasan spiritual), merupakan landasan utama yang membentuk sosok manusia Sunda yang menempatkan diri selaras dengan alam, dan sebagai bagian dari alam. Pengaruh budaya Sunda pada dunia pada akhirnya mendorong dunia menjadi lebih berbudaya, lebih mandiri dan kemudian mampu membudayakan diri sendiri.
KESIMPULAN :
Sunda yang saat ini tereduksi menjadi enam etnis dan kebudayaan yang menempati sebagian kecil wilayah suatu negara, dahulu merupakan sebuah wilayah besar dengan kemajuan peradaban dan pengetahuannya.
Migrasi ke berbagai belahan dunia, berimbas pada penyebaran budaya, keahlian hidup, perilaku (termasuk mitos), perdagangan, pertanian, penyebaran bibit tanaman dan penyakit genetis.
Disadari atau tidak, kontribusi Sunda pada dunia banyak yang masih tetap dipertahankan, salah satunya adalah tradisi sunat.
-
http://igoymuhamad.blogspot.com/2011/05/sunda-membudayakan-dunia.html
http://artshangkala.wordpress.com/2009/05/22/menapaki-perjalanan-sunda/
https://www.facebook.com/notes/sang-penjelajah/sunda-membudayakan-duniathesis-sunda-oppenheimer/10151109361271207

0 Responses to "SUNDA MEMBUDAYAKAN DUNIA,Thesis Sunda (Oppenheimer)"