0

HIKMAH SEEKOR LALAT

Thursday 17 January 2013

Beberapa di antara kita pasti pernah mengalami suatu masalah berkenaan dengan masuknya serangga, dalam hal ini adalah lalat, dalam minuman atau makanan kita. Paradigma bahwa lalat adalah serangga kotor, menjijikkan, hidup dekat dengan sampah, dan mengambil makanan dari barang-barang yang jauh dari kata higienis, membuat kita merasa jijik dan lebih baik membuang minuman atau makanan kita yang terkontaminasi lalat tersebut dan lebih memilih mengambil, membuat, atau memesan minuman ataupun makanan lagi yang baru. Namun, benarkah bahwa lalat benar-benar hanya hewan kotor penyebab penyakit yang sudah selayaknya kita jauhi? Benarkah apa yang ada dalam tubuh lalat hanya berisi hal-hal yang buruk saja? Kalau memang begitu, kenapa harus ada lalat? Bukankah kalau lalat memang tak bermanfaat, maka tidak ada lalat di dunia ini adalah berita baik? Lantas, kenapa Allah masih menciptakan lalat kalau ia benar-benar merugikan? Sungguh, tidak mungkin Allah menciptakan sesuatu dengan sia-sia. Pasti ada hikmah di balik penciptaan lalat. Pasti ada setitik putih dari senoktah hitam dalam catatan hidup seekor lalat.

            “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau Menciptakan semua ini sia-sia; Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka” “. (Q.S. Ali-Imraan (3); 190-191).

  Dalam shahih Al-Bukhari dan Muslim dari hadist Abu Hurairah R.A. bahwa Rasulullah S.A.W bersabda:

             “Apabila ada seekor lalat jatuh di bejana seorang di antara kalian, tenggelamkanlah. Karena pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap yang lain terdapat obatnya”.

  Dalam sunan Ibnu Majah dari Abu Said Al-Khudri diriwayatkan bahwa Rasulullah S.A.W bersabda:

             “Salah satu sayap lalat itu adalah racun, sementara yang lainnya adalah obat. Maka, apabila seekor lalat jatuh dalam makanan, tenggelamkanlah. Karena ia mendahulukan racun dan mengakhirkan obatnya”.

            Dari hadist di atas sudah jelas bahwa ada satu kebaikan dari lalat. Meskipun ia hidup di tempat yang kotor dan seluruh tubuhnya membawa kuman penyakit, tetapi ternyata ia menyimpan satu keunikan yang sampai saat ini masih terus diteliti. Konsep toksin-antitoksin dalam tubuh makhluk hidup yang memang dikaruniai Allah kemampuan untuk menghasilkan bisa atau racun sebagai bentuk pertahanan diri sungguh luar biasa. Banyak kisah tentang ular yang ternyata antiracunnya diambil dari tubuh ular sendiri, begitu pula hewan berbisa lain seperti laba-laba dan kalajengking. Ternyata dalam tubuh lalat pun juga terjadi proses serupa.

Lalat termasuk dalam kelompok serangga yang berasal dari subordo Cyclorrapha dan ordo Diptera. Secara morfologi, lalat mempunyai struktur tubuh berbulu, mempunyai antena yang berukuran pendek dan mempunyai sepasang sayap asli serta sepasang sayap kecil (berfungsi menjaga kestabilan saat terbang). Lalat mampu terbang sejauh 32 km dari tempat perkembangbiakannya. Meskipun demikian, biasanya lalat hanya terbang 1,6-3,2 km dari tempat tumbuh dan berkembangnya lalat.

Lalat juga dilengkapi dengan sistem penglihatan yang sangat canggih, yaitu adanya mata majemuk. Sistem penglihatan lalat ini terdiri dari ribuan lensa dan sangat peka terhadap gerakan. Bahkan ada beberapa jenis lalat yang memiliki penglihatan tiga dimensi yang akurat. Mata lalat dapat mengindera getaran cahaya 330 kali per detik. Ditinjau dari sisi ini, mata lalat enam kali lebih peka daripada mata manusia. Pada saat yang sama, mata lalat juga dapat mengindra frekuensi-frekuensi ultraviolet pada spektrum cahaya yang tidak terlihat oleh kita. Perangkat ini memudahkan lalat untuk menghindar dari musuhnya, terutama di lingkungan gelap.

Siklus hidup semua lalat terdiri dari 4 tahapan, yaitu telur, larva, pupa dan lalat dewasa. Lalat dewasa akan menghasilkan telur berwarna putih dan berbentuk oval. Telur ini lalu berkembang menjadi larva (berwarna coklat keputihan) di feses yang lembab (basah). Setelah larva menjadi dewasa, larva ini keluar dari feses atau lokasi yang lembab menuju daerah yang relatif kering untuk berkembang menjadi pupa. Dan akhirnya, pupa yang berwarna coklat ini berubah menjadi seekor lalat dewasa. Pada kondisi yang optimal (cocok untuk perkembangbiakan lalat), 1 siklus hidup lalat tersebut (telur menjadi lalat dewasa) hanya memerlukan waktu sekitar 7-10 hari dan biasanya lalat dewasa memiliki usia hidup selama 15-25 hari.

 Dalam waktu 3-4 hari, seekor lalat betina mampu menghasilkan telur sebanyak 500 butir. Dengan kemampuan bertelur ini, maka dapat diprediksikan dalam waktu 3-4 bulan, sepasang lalat dapat beranak-pinak menjadi 191,01 x 1018 ekor (dengan asumsi semua lalat hidup). Bisa kita bayangkan, dengan kemampuan berkembang biak lalat tersebut dapat memberikan ancaman tersendiri.

Lalat sebenarnya bukan suatu agen infeksi, peranannya lebih cenderung sebagai vektor atau agen pembawa atau penular penyakit. Peranan lalat menularkan penyakit ini didukung dari bentuk anatomi tubuhnya yang banyak terdapat bulu sehingga bibit penyakit (virus, bakteri, protozoa) melekat dan tersebar ke ternak/hewan lain. Selain itu, lalat juga mempunyai cara makan yang unik, yaitu lalat meludahi makanannya terlebih dahulu sampai makanan tersebut cair baru disedot ke dalam perutnya. Cara makan inilah yang ikut disinyalir sebagai cara bibit penyakit masuk ke dalam tubuh lalat kemudian menulari / menginfeksi hospesnya.
   Lalat tergolong salah satu insect atau serangga yang “bandel”. Beberapa hal yang menjadikan lalat bandel, ialah :

  1. Mobilitas lalat sangat tinggi karena dilengkapi dengan sepasang sayap sejati (asli) dan sepasang sayap kecil (yang menstabilkan terbang lalat)
  2. Lalat mempunyai sistem penglihatan yang sangat baik, yaitu mata majemuk yang tersusun atas lensa optik yang sangat banyak sehingga lalat mempunyai sudut pandang yang lebar. Kepekaan penglihatan lalat ini 6 x lebih besar dibandingkan manusia. Selain itu, lalat juga dapat mengindra frekuensi-frekuensi ultraviolet pada spetrum cahaya yang tak terlihat oleh manusia. Dengan dua kemampuan ini (mobilitas dan penglihatan), lalat dapat dengan mudah mengubah arah geraknya seketika saat ada bahaya yang mengancam dirinya.
  3. Lalat mempunyai kemampuan berkembang biak yang cepat dan dalam jumlah yang banyak. Terlebih lagi jika kondisi lingkungan cocok bagi perkembangbiakan lalat.

Dari penjelasan di atas, memang sudah pasti bahwa lalat adalah pintu masuk kuman penyebab penyakit. Namun, sebagai seorang muslim, pastinya harus meyakini bahwa apa-apa yang Allah turunkan baik itu lewat firman-Nya (AlQur’an) maupun melalui wahyu kepada Rasulullah (AlHadist) adalah benar. Lalu mengapa sayap lalat yang satu bisa menentralkan sayap yang lain? Bagaimana prosesnya?

Lalat hinggap di atas tempat-tempat jorok yang penuh dengan kuman-kuman penyebab berbagai penyakit. Sebagian kuman tersebut menempel di bagian tubuhnya dan sebagiannya lagi termakan. Oleh karena itulah di dalam tubuh lalat membentuk suatu (antibody) terhadap kuman tersebut berupa senyawa yang disebut oleh pakar kedokteran sebagai ”antibacterial”, dan antibacterial ini membunuh banyak kuman-kuman penyakit, sehingga tidak memungkinkan lagi bagi kuman-kuman tersebut tetap hidup atau memberikan pengaruh terhadap tubuh manusia dalam keadaan eksisnya antibacterial ini.

Dan ada lagi kekhususan salah satu sayap lalat ini, yaitu ia memojokkan bakteri sampai ke ujungnya. Dengan demikian, apabila ada lalat yang jatuh ke dalam minuman atau makanan, ia akan menurunkan kuman yang menempel di tubuhnya pada minuman tersebut, karena kuman tersebut berada di bagian tubuhnya yang terdekat, dan yang pertama kali melindungi dari kuman ini adalah antibacterial yang dibawa lalat di dalam perutnya yang dekat dengan salah satu sayapnya, yang apabila ada penyakit maka obat penawarnya adalah pada bagian terdekat penyakit itu (yaitu di bagian sayap lainnya). Maka cukuplah kiranya untuk membunuh kuman itu dengan cara mencelupkan lalat tersebut ( ke dalam minuman) kemudian membuangnya.
Dan percobaan ilmiah kontemporer pun sudah dilakukan untuk mengungkapkan rahasia di balik hadits tentang lalat ini. Bahwasanya ada kekhususan pada salah salah satu sayapnya yang sekaligus menjadi penawar atau obat terhadap bakteri yang berada pada sayap lainnya. Oleh karena itu, apabila seekor lalat dicelupkan ke dalam air keseluruhan badannya, maka bakteri yang ada padanya akan mati, dan hal ini cukup untuk menggagalkan “usaha lalat” dalam meracuni manusia, sebagaimana hal ini pun telah juga ditegaskan secara ilmiah. Yaitu bahwa lalat memproduksi zat sejenis enzim yang sangat kecil yang dinamakan Bakter Yofaj, yaitu tempat tumbuhnya bakteri. Dan tempat ini menjadi tumbuhnya bakteri pembunuh dan bakteri penyembuh yang ukurannya sekitar 20 : 25 mili mikron. Maka jika seekor lalat mengenai makanan atau minuman, maka harus dicelupkan keseluruhan badan lalat tersebut agar keluar zat penawar bakteri tersebut.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Tim Departemen Mikrobiologi Medis, Fakultas Sains, Universitas Qashim, Arab Saudi, didapatkan hasil yang signifikan antara air yang dicelupkan lalat hanya sebagian tubuhnya dengan air yang dicelupkan lalat seluruh tubuhnya. Dan pada air yang dicelupkan lalat hanya sebagian tubuhnya terdapat pertumbuhan pesat dari koloni bakteri pathogen seperti E. coli, Conyobacterium dephteroid, Salmonella sp, Proteus sp, dan Staphylococcus sp. Sedangkan pada air yang dicelupkan lalat seluruh tubuhnya, didapatkan pertumbuhan bakteri jenis Actinomyces yang bisa menghasilkan antibiotik yang dapat diekstrak, yaitu actinomycetin dan actinomycin yang berfungsi melisiskan bakteri dan bersifat antibakteri dan antifungi.

Subhanallah, sungguh luar biasa misteri tentang sayap lalat ini. Teori yang sekarang ini menjadi perhatian para ilmuwan mengenai antibacterial pada salah satu sayap lalat yang dapat menetralisisr sifat bacterial di sayap lain, nyatanya sudah diberitakan oleh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam sekitar satu setengah abad yang lalu. Saat di mana pengetahuan belum sepesat sekarang, saat di mana masih banyak orang yang belum terpikir akan kebenaran hadist ini secara ilmiah. Meskipun begitu, mereka mengimaninya dengan sepenuh hati karena begitu kuatnya kalimat tauhid tertancap dalam dada mereka.

“Dan sesungguhnya kamu akan mengetahu (kebenaran beritanya) setelah beberapa waktu lagi.”
(QS Shaad [38] : 88)

Lalat yang mungkin selama ini dianggap tidak punya kelebihan, manfaat, atau kebaikan ternyata memiliki satu rahasia yang tersembunyi, unik, dan menjadi pintu gerbang ke lahan perkembangan ilmu pengetahuan lebih jauh lagi. Sesuatu yang ternyata kita anggap remeh rupanya bisa menyimpan satu hal yang besar.

“…..Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Alloh mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Q.S Al Baqarah [2] : 216).

Dan kita sebagai seorang muslim, sudah seharusnya mengimani hadist ini dengan seyakin-yakinnya karena hadist itu berasal dari Rasulullah, dan apa-apa yang berasal dari Rasulullah sudah pasti itu diwahyukan oleh Allah Subhanahu wata’ala.

“Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
 (Q.S. Ali-‘Imran [3] : 31).

sumber: http://amachikudo.multiply.com/journal/item/9?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem



Dalam hadits shahih bahwa Rasulullah saw bersabda:

إذا وقع الذباب في إناء أحدكم فليغمسه كله ثم ليطرحه، فإن في أحد جناحيه داء، وفي الآخر دواء. (رواه البخاري من حديث أبي هريرة)
Jika lalat hinggap di gelas kalian semua maka tenggelamkanlah kemudian buanglah, karena di salah satu sayapnya ada penyakit, dan sayap lainnya ada obat.

Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah. Hadits yang mengandung 2 hal ini dikatakan tidak begitu dikenal pada ulama terdahulu:

Yang pertama:
Bahwa lalat pembawa penyakit dan hal ini dikenal oleh semua orang.
Yang kedua:
Tidak diketahui orang banyak bahwa sayap yang satunya membawa semacam anti-bakteri yang sangat baik juga. Penelitian ini ditulis oleh Dr Azzedine Jawwalah dengan subjek untuk mengatarkan apa yang kita bahas ini, ia mengatakan: sebelum mempelajari masalah ini perlu diingat hal berikut:

  1. Hal ini diketahui sejak lama bahwa beberapa serangga berguna sebagai ” obat” mungkin berada dalam satu serangga tunggal, karena itu sengat kalajengking ada racun yang “beguna” dan unsur unsur dari bagian racun itu mengandung manfaat, Karena itu para ilmuwan berkata: “Kami telah menemukan bahwa salah satu sayap lalat mengandung penyakit, dan sayap lainnya mengandung obat penyembuh sebagai keajaiban ciptaan Allah SWT dan bukti penciptaan yang nampak, seperti antara lain:lebah yang keluar minuman madu yang berguna dari perutnya dan mungkin dalam sengat kalajengking berakibat iritasi dan penyakit dan perlu obat bila terkena sengatnya.
  2. Dalam pengobatan: vaksin bisa ular beracun dibuat dari bisa serangga, kalajengking, atau bisa ular, namun manfaatnya dapat mengurangi nyeri kanker juga.
  3. Obat modern diekstrak dari bahan kotoran sebagai obat yang penting sebagai seni pengobatan dengan pengolahan terbalik “Vabannslin” cetakan dari ekstrak, dan “streptomisin” dari debu kuburan …. Dll, atau lebih tepatnya dari cetakan jamur (spora) parasit dan debu kuburan. Adapun yang terjadi, dengan alasan dan teori bahwa lalat kotor dari serangga ini memiliki bahan yang berguna mencegah penyakit, dimana parasit kotor atau bakteri itu dapat menjadi obat penyakit dan membunuh kuman yang juga dibawanya.
  4.  Diketahui dalam seni bakteri bahwa bakteri “toksin ” adalah bahan yang terpisah dari bakteri, dan “toksin ” ini Jika masuk dalam tubuh hewan terbukti menjadi antibodi , dan memiliki kemampuan untuk menyabot toksin ” hingga toksin itu habis dimakan bakteri, yang disebut mikrobisida. Apakah tidak mungkin mengatakan bahwa lalat itu memakan bakteri dari apa yang dimakan, jadi di dalam tubuh lalat, mikrobisida adalah objek antibodi, seperti tersebut di atas, dan memiliki kemampuan untuk menghancurkan mikroba patogen yang ditularkan oleh lalat pada makanan dan minuman, kalau lalat masuk makanan hanya perlu menangkapnya dan menenggelamkan kedalamnya kemudian membuangnya keluar maka antibodi akan-menghancurkan- Bakteri dan menghilangkan resiko terjadinya penyakit.

Selain apa yang telah dikatakan Dr Azzedine , suatu penelitian kedokteran Mesir yang dilakukan oleh Mahmoud Kamal dan Mohamed Abd El-Munim Hussein, menunjukkan apa yang diungkapkan hadist Nabi saw, mereka berkata: “Apa yang dikatakan literatur ilmiah: pada tahun 1871, ia menemukan Mr Jerman Brevled dari Universitas” Hale “di Jerman bahwasanya ada lalat rumah terinfeksi oleh genus parasit jamur yang disebut “Ambozamosqui” yaitu lalat yang ada parasit hidup sepanjang waktu dalam tubuhnya, kemudian ia melakukan penelitian di mana ia menemukan sejenis jamur yang bernama “Anthomofterali termasuk dalam” spesies yang paling penting berkembang pada jamur yang disebut Futurul Asyniyyah terkait dengan atau kesatuan, tipe jamur kedua disebut Futurul Asyniyyah Thafiliyyah, dan parasit ini menghabiskan hidupnya di lapisan lemak di dalam perut lalat berbentuk sel bulat di dalamnya terdapat ragi khusus yang akan disebutkan penjelasannya, kemudian sel bulat berubah menjadi panjang kemudian keluar dari lubang atau sendi antara cincin perut lalat dan berubah menjadi tubuh lalat.

Dan keluarnya sel tersebut adalah berfungsi untuk reproduksi jamur, dan fungsi ini, biji jamur terkumpul di dalam sel, dan hasilnya adalah meningkatkan tekanan internal sel, bahkan bila tekanan mencapai ke daya tertentu dimana tidak bisa ditahan maka dinding sel meledak dan menyebarlah bibit di luar dinding sel, biji ini memiliki pertahanan yang sangatkuat, biji ini menjaga jarak 2 cm di luar sel, dalam bentuk sebuah senapan mesin disertai dengan bahan peledak.

Pada kasus ini, jika kita melihat seekor lalat mati dan tertinggal di kaca maka kita lihat:
A. Akan bertabur berbagai jamur disekitar kakat tersebut.

B. Dan terlihat pada bagian ketiga dan terakhir dari perut lalat dan di punggung terdapat sel bahan peledak, yang keluar dari benih, termasuk kepala sel berbentuk persegi panjang yang lebih dari yang disebutkan.
Temuan sarjana modern mendukung pandangan “Brevld” dan menunjukkan sifat aneh dari jamur, yang hidup dalam perut lalat, termasuk:

  1. Pada tahun 1945, Professor dalam ilmu jamur yaitu “Langiron bahwa” mengungkapkan bahwa jamur ini selalu hidup dalam perut lalat dalam bentuk bundar yang di dalamnya terdapat ragi tertentu (enzim) sebuah degradasi yang kuat, bagian dari penyakit yang dibawa serangga-.
  2. Pada 1947-1950 memungkinkan para ilmuwan Inggris Arnestein, Cook, dan ilmuwan Roljus dari Swiss untuk mengisolasi substansi, disebut “Javasin” dikeluarkan dari jamur yang tinggal dalam lalat, dan dalam artikel ini mereka menunjukkan bahwa jamur ini membunuh anti-vital bakteri yang berbeda, termasuk bakteri gram negatif dan positif dan Aldesagntrella dan tifus .
  3. Pada tahun 1948, dikelola oleh Brian Curtis dan Hemeng dan Geevirs McGowan dari Britania untuk mengisolasi substansi anti-vital disebut “Klotezin” The Azloha untuk jamur berasal dari jamur genus yang sama yang hidup di lalat dan mempengaruhi bakteri gram negatif dan Kaltevoiid Aldisneytrella.
  4. Pada tahun 1949, memungkinkan 2 ilmuwan Ingris yaitu Komci dan Farmur dan ilmuwan lain dari Swiss, yaitu Garmand dan Ruth Athlnger dan Platz mengisolasi antigen dari vitalitas juga disebut “Aniatin” Azloha dari jamur termasuk jamur genus yang tinggal di lalat, dan menemukan pengaruh yang sangat efektif dan sangat kuat pada bakteri gram negatif dan beberapa jamur lain, disentri, tipus dan kolera.
  5. Pada tahun 1947 Movis mengisolasi bahan anti jamur –yang ditanam pada tubuh lalat yang sama, maka ditemukan pengaruh yang kuat terhadap kuman negatif, disentri, tipus dan sejenisnya, dan menemukan efek terhadap kuman penyebab timbulnya penyakit dari patogen yang kuat dengan masa inkubasi pendek, dan salah satu manfaat satu bahan ini dapat menyimpan lebih dari 1000 liter susu yang diberi kuman patogen tersebut.
Dari semua itu, dapat disimpulkan sebagai berikut:

A. Lalat yang hinggap pada sampah dan kotoran dan bahan yang kotor, pada kaki-kakinya tentu membawa banyak kuman penyakit berbahaya.
B. Lalat yang terbang pada makanan atau minuman tetapi kakinya tidak menyentuh maka tidak terkontaminasi oleh lalat pembawa penyakit, bila menyentuh maka terkontaminasi racun dari dalam atau kuman penyakit.

  • Jika Anda mengambil lalat dari makanan dan dibuang tanpa mencelupkan ke dalam makanan atau minuman di tempat hinggapnya lalat, jika dimakan, tentu saja, tanpa disadari bakteri akan masuk, tumbuh dan berkembang, dan menyebabkan sakitnya.
  • Jika lalat tenggelam semua dalam makanan atau minuman apa yang terjadi? Jika terbenam semuanya maka terjadilah tekanan di dalam sel bawaan yang ada pada tubuh lalat kemudian muncul cairan di dalamnya yang meningkatkan tekanan dalam sel maka terjadilah ledakan dan keluar enzim pembawa kuman penyakit yang dihancurkan hingga mati karenanya, maka makanan atau minuman itu menjadi bersih dari kuman penyakit.

C. Dan demikianlah ilmuwan melakukan riset untuk membuktikan hadits Nabi saw tentang pentingya menenggelamkan lalat dalam minuman atau makanan yang dihinggapi lalat agar keluar obat dari perutnya yang berfungsi sebagai vektor penyakit.
Dan Allah Maha Tahu.

sumber : http://darowi.wordpress.com/hadits-yang-terbukti-secara-ilmiah/

0 Responses to "HIKMAH SEEKOR LALAT"