0

PESAN BUAT PUTRIKU

Tuesday 15 January 2013

Wahai Putriku,pintu perbaikan ada di hadapanmu. Kunci pintu itu ada di tanganmu. Jika engkau meyakininya dan engkau berusaha memasuki pintu itu, maka keadaan akan berubah dan menjadi baik.

Memang benar, bahwa kaum prialah yang pertama melangkah menempuh jalan dosa, bukan wanita.
Akan tetapi perlu diingat, bahwa tanpa kerelaanmu dan tanpa kelunakan sikapmu, mereka tidak akan bersikeras melangkah maju. Engkau membuka pintu kepadanya untuk masuk. Seolah engkau berkata kepada pencuri : " Silakan masuk " dan setelah engkau kecurian barulah sadar. Barulah engkau teriak " tolong tolong aku kecurian ".
Kalau engkau tahu bahwa laki-laki itu ibarat serigala dan engkau domba, pasti engkau akan lari, seperti larinya domba dalam ancaman serigala. Kalau engkau sadar, bahwa semua laki-laki itu adalah pencuri, pasti engkau akan bersikap hati-hati dan selalu menjaga diri seperti waspadanya orang kikir menghadapi pencuri. Kalau yang dikehendaki serigala dari domba adalah dagingnya, maka yang diinginkan laki-laki adalah lebih dari itu.
Laki-laki menginginkan lebih dari sekedar daging domba dan bagimu lebih buruk dari kematian domba itu. Laki-laki menghendaki yang paling berharga darimu, yaitu harga diri dan kehormatanmu. Nasib seorang gadis yang direnggut kehormatannya lebih menyedihkan dari nasib seekor domba yang dimakan serigala.
Wahai putriku..
Demi Allah, apa yang dikhayalkan oleh seorang pemuda ketika ia melihat seorang gadis ialah telanjang dihadapannya tanpa busana.
Saya bersumpah lagi : "Demi Allah, jangan percaya omongan sebagian laki-laki, bahwa mereka tertarik karena akhlak dan adabnya. Berbicara denganmu seperti sahabat dan mencintaimu hanya sebatas teman akrab". Bohong..
Demi Allah ia bohong.Apbila engkau mendengar langsung pembicaraan anatra mereka, engkau akan takut dan ngeri. Percayalah!
Tidak ada seorang pria melontarkan senyum kepadamu, berbicara dengan lemah dan merayu, memberikan layanan dan bantuan kepadamu, kecuali ada maksud-maksud tertentu. Setidaknya merupakan isyarat sebagai langkah awalnya.
Lalu apa ysesudah itu wahai putriku? Renungkanlah !
Kalian berdua, bersama sama berkencan merasakan kenikmatan sesaat. Namun sesudah itu, dia lupa dan pergi meningglkanmu, dan engkau? Sungguh akan merasakan pahitnya dari pertmuan yang sebentar itu untuk selamanya. Sementara dia prgi dengan diam-diam meninggalkanmu, mencari mangsa lain dengan rayuan dan kemudian menerkam untuk menikmati mangsa baru, engkau pelan-pelan merasakan sesuatu yang berat mengganjal di perutmu. Engkau sedih dan muram. Engkau bingung dan gelisah.
Laki-laki yang membesarkan perutmu itu tidak dituntut atau dihukum masyarakat zhalim, bahkan diberi ampun dan divonis bebas, dengan alasan "Dia memang dahulu sesaat, tetapi sekarang sudah bertobat" tapi engkau? Engkau akan terus kecewa dan terus dihina sepanjang umurmu. Masyarkat tidak akan mengampunimu selamanya.
Seandainya, ketika dia mulai merayumu, engkau tidak dengan sikap yang tegas dan engkau alihkan pandanganmu dari pandanganya. Seandainya sikapmu itu menghentikan upayanya dengan sikap yang lebih brutal, berontak sambil mengucap kata-kata umpatan, menggunakan tangan dan cepat-cepat engkau lepas sepatu dari kakimu lalu engkau pukulkan kekepaalanya. Kalau engkau lakukan itu, pasti orang yang ada disekitar tempat itu akan segera menolongmu. Sesudah itu dia akan ngeri mengganggu wanita-wanita terhormat dijalan.

0 Responses to "PESAN BUAT PUTRIKU"