0

Fakta-fakta Sejarah Penemuan Sains Dan Teknologi Islam Yang Disembunyikan Barat

Wednesday 6 February 2013

Sejarah adalah peristiwa yang sudah terjadi, namun
baru ditulis kemudian, jauh setelah kejadian sebenarnya berlalu. Sebagai
cerita masa lalu sejarah mudah untuk dimanipulasi, dan disampaikan kepada
generasi berikutnya yang hanya bisa menerima mentah-mentah informasi itu
sebagai kebenaran.

Informasi mengenai
penemuan-penemuan sains dan teknologi yang pernah kita terima kebanyakan
berasal dari buku-buku pengetahuan Barat. Penemu-penemu yang disebut
sebagai yang pertama di dunia itu pun dipuji sebagai orang yang berjasa kepada
ilmu pengetahuan dan umat manusia.
Abad pertengahan, masa kegelapan di Barat

Sejak jatuhnya
kekaisaran Romawi tanggal 4 September 476, ketika kaisar terakhir dari
kekaisaran Romawi Barat, Romulus Augustus, diberhentikan oleh Odoacer, seorang
Jerman yang menjadi penguasa Itali setelah Julius Nepos meninggal pada tahun
480, maka dikatakan Eropa telah memasuki Masa-masa Kegelapan (
Dark
Ages). Masa-masa Kegelapan ini berlangsung kira-kira dari tahun 476 itu hingga Renaisans, sekitar tahun 1500-an. Renaisans disebut juga
masa kelahiran kembali Eropa, atau kelahiran kembali budaya Yunani dan Romawi
Purba, berupa kemajuan di bidang seni, pemikiran dan kesusasteraan yang
mengeluarkan Eropa dari kegelapan intelektual abad pertengahan.

Kembalinya budaya
Yunani dan Romawi Purba tersebut direbut dari tangan ilmuwan-ilmuwan Islam
setelah mengalami perkembangan yang luar biasa. Dengan tanpa malu-malu,
plagiator-plagiator Eropa itu mengklaim bahwa penemuan-penemuan sains dan
teknologi itu adalah hasil usaha mereka.
 
Fakta-fakta
sejarah sebenarnya
Sekarang, saya mencoba
mengutipkan untuk anda, fakta sebenarnya yang terjadi, bahwa penemuan-penemuan
sains dan teknologi itu sebagian besar berasal dari masa kejayaan Kekhalifahan
Islam, oleh para sarjana Muslim. Semoga pengetahuan ini dapat disampaikan
kepada anak-cucu kita dan menjadi penyadar bahwa kita sebenarnya mempunyai
potensi yang sangat besar untuk menguasai kembali sains dan teknologi, dan
tidak hanya menjadi pemakai atau korban teknologi.
Sejak 5.000 tahun SM

Masa perkembangan
kebudayaan Mesir Purba. Menghasilkan limas-limas (piramida) yang hebat,
sistem pengairan yang baik dan sistem bintang yang cukup bagus.  Namun
ilmu bintang (astronomi) masih tercampur-aduk dengan ilmu perbintangan
(astrologi). Ahli-ahli pengetahuan adalah pendeta-pendeta yang tidak mengenal
batas antara logika, takhayul, dan kepercayaan, yaitu pemuja tritunggal
Apis-Isis-Osiris.
Sejak 4.000 tahun SM

Masa perkembangan
kebudayaan India Purba. India dengan kecenderungan samadinya lebih
terkungkung dalam metafisika, monisme (menunggalnya manusia dengan dewata), dan
pantheisme (hadirnya dewata di dalam segala yang ada). Mewariskan
pengetahuan Astadhyayi, tata bahasa Sanskrit oleh Panini (kurang lebih 400
tahun SM) adalah pembahasan ilmiah ilmu bahasa yang mendahului pembahasan oleh Aristoteles
(384-322 SM) dan bernilai jauh lebih tinggi.
 
Sejak
lebih dari 2.000 tahun SM
Merupakan masa
perkembangan kebudayaan Tiongkok Purba. Dengan
pengetahuan bercorak kudus (
sacral,
scared). Mereka berpikir bahwa segala pemberian berasal dari Thian dan bukan obyektif-empirik, hasil ikhtiar manusia secara sistematik. Cara
berpikir manusia Tiongkok Purba pada umumnya masih berdasarkan firasat dan
renungan, belum kritik-analitik.
Sejak lebih dari 1.000
tahun SM
Berkembangnya
kebudayaan Parsi Purba. Penemuan jentera (roda gigi/gir) dalam pembuatan
tembikar, dan kini mulai dari jam tangan yang terkecil hingga roket angkasa
yang terbesar menggunakan jentera di dalam mesinnya.
Sejak 500 tahun SM

Dimulainya kebudayaan
Yunani-Romawi. Dengan filsafat anthroposentrik (manusia berada pada pusat
segala aktivitas) mereka di dalam banyak hal berlawanan dengan
kecenderungan-kecenderungan niskala Mesir Purba, India Purba, Tiongkok Purba,
dan Parsi Purba serta bersikap akliah (rational). Kecendrungan berpikir
seolah-olah manusia berdiri di luar alam dan melihat alam sebagai suatu yang
terpotong-potong, maka lahirlah pengertian jagat besar (makrokosmos) dan jagat
kecil (mikrokosmos). Tidak ada batas antara filsafat dan pengetahuan.
 
48
SM – 371
Penyerbuan Julius
Caesar, kaisar Romawi, pada tanggal 48 SM menghancurkan karya-karya asli ilmu
filsafat dan pengetahuan Yunani di perpustakaan-perpustakaan Iskandariah.
Kemudian pada 272 M Kaisar Romawi berikutnya, Lucius Domithius Aurelianus, dan
Kaisar Theodosius Magnus pada 371 M melakukan hal yang sama.
476

Awal Eropa memasuki
masa kegelapan (Dark Ages), yaitu sejak jatuhnya kekaisaran Romawi terakhir
tanggal 4 September 476 di mana kaisar Romawi Barat, Romulus Augustus, diberhentikan
oleh Odoacer.
 571

Kelahiran Nabi Muhammad
Saw pada tanggal 12 Rabiul Awal pada Tahun Gajah (bertepatan dengan 20 April
571).  Disebut Tahun Gajah disebabkan pada tahun itu Raja Abrahah dari
Yaman dengan 60 ribu pasukan bergajahnya ingin menghancurkan Kabah (Baitullah)
di Makkah, namun digagalkan Allah Swt dengan serangan burung ababil yang
melempari pasukan itu dengan batu berapi (QS.Al-Fiil).  Muhammad Saw
adalah Rasul terakhir utusan Allah Swt yang membawa risalah kenabian untuk
seluruh umat manusia dan alam semesta.
 610

Nabi Muhammad Saw
menerima wahyu pertama, yakni Alquran surah Al-alaq ayat 1-5 yang diawali
dengan kalimat “iqro” yang artinya bacalah. Kalimat ini menjadi awal
ditemukannya metoda ilmiah, yakni metode empirik-induktif dan percobaan yang
menjadi kunci pembuka rahasia-rahasia alam semesta yang menjadi perintis
modernisasi Eropa dan Amerika.

Guna penyebaran agama,
dikembangkanlah gerakan yang bertujuan membuat “melek” huruf yang belum pernah
ada bandingannya pada masa itu. Kepandaian baca tulis tidak lagi menjadi
monopoli kaum cendikiawan. Ini adalah langkah pertama gerakan ilmu secara
besar-besaran.

Konsep tentang
karantina pertama kali diperkenalkan dalam abad ke-7 oleh Nabi Muhammad Saw,
yang dengan bijaksana memperingatkan supaya hati-hati ketika memasuki atau
meninggalkan suatu daerah yang terkena wabah penyakit.  Sejak abad ke-10,
dokter-dokter Islam berinovasi dengan mengisolasi individu-individu penderita
penyakit dan mengasingkannya ke arah utara. Sedangkan konsep karantina yang
dikembangkan di Venice, Italia pada tahun 1403 bukanlah yang pertama di dunia.
660 – 750

Kekuasaan Daulah
Umayyah menguasai Damsyik (Spanyol) tahun 629 M, Syam dan Irak tahun 637 M,
Mesir sampai Maroko tahun 645 M, Persia tahun 646 M, Samarkand tahun 680 M,
seluruh Andalusia tahun 719 M, dan akhirnya tertahan di Poiteier pada tahun 732
M dalam usahanya memperluas pengaruh ke Prancis.
 
700-an
(Kompas, navigasi, ensiklopedi geografi, kalender, peta dunia)
Ahli ilmu geografi
Islam dan navigator-navigatornya mempelajari jarum magnet – mungkin dari orang
Cina, namun para navigator itulah yang pertama kali menggunakan jarum magnet di
dalam pelayaran.  Mereka menemukan kompas dan menguasai penggunaannya di
dalam pelayaran menuju ke Barat.  Navigator-navigator Eropa bergantung
pada juru-juru mudi Muslim dan peralatannya ketika menjelajahi wilayah-wilayah
yang tak dikenal.  Gustav Le Bon mengakui bahwa jarum magnet dan kompas
betul-betul ditemukan oleh Muslim dan orang Cina hanya berperan kecil.
 Alexander Neckam, seorang Inggris, seperti juga orang Cina, mungkin
belajar tentang kompas dari pedagang-pedagang Muslim, namun dikatakan bahwa
dialah orang pertama yang menggunakan kompas dalam pelayaran. Dan orang
Cina memperbaiki keahlian mereka yang berhubungan pelayaran setelah mereka
mulai berinteraksi dengan Muslim selama abad ke-8.

Diceritakan bahwa ilmu
geografi dihidupkan kembali abad ke-15, ke-16 dan ke-17 ketika pekerjaan
Ptolemius di masa lampau ditemukan.  Penjelajah dengan ekspedisi-ekspedisi
Portugis dan Spanyol juga mendukung hal ini.  Risalah pertama berbasis
ilmiah tentang geografi dihasilkan selama periode ini oleh sarjana-sarjana
Eropa.

Namun apakah fakta
sesungguhnya? Ahli geografi Islam menghasilkan buku-buku yang tak
terhitung tentang Afrika, Asia, India, Cina dan orang-orang Indian selama abad
ke-8 hingga abad ke-15.  Tulisan-tulisan itu mencakup ensiklopedi geografi
pertama di dunia, almanak-almanak dan peta jalan.  Karya-karya agung abad
ke-14 oleh Ibnu Battutah menyediakan suatu pandangan yang terperinci mengenai
geografi dunia di masa lampau.  Ahli geografi Muslim dari abad ke-10
sampai abad ke-15 telah melampaui hasil dari orang-orang Eropa tentang geografi
daerah-daerah ini dengan baik ketika memasuki abad ke-18.  Para penjelajah
Eropa menyebabkan kehancuran pada lembaga pendidikan, sarjana-sarjana dan
buku-buku mereka.  Mereka tidak memberikan makna apa pun pada perkembangan
ilmu geografi untuk dunia Barat.
735

Khalifah Abu Ja’far
Abdullah Al-Manshur mempekerjakan para penerjemah yang menerjemahkan buku-buku
kedokteran, ilmu pasti, dan filsafat dari bahasa Yunani, Parsi dan Sanskrit, di
antaranya terdapat Bakhtaisyu Kabir alias Bakhtaisyu ibnu Jurijs ibnu
Bakhtaisyu, Al-Fadzj ibnu Naubakht dan anaknya Abu Sahl Tiamdz ibnu Al-Fadzl
ibnu Naubakht, serta Abdullah ibnu Al-Muqaffa.
740-an

Berbagai bentuk jam
mekanik dihasilkan oleh insinyur-insinyur Muslim Spanyol, ada yang besar dan
kecil, dan pengetahuan ini kemudian sampai ke Eropa melalui terjemahan
buku-buku mekanika Islam ke bahasa Latin.  Jam-jam ini menggunakan sistem
picu beban.  Gambar desain dari beberapa bagian gir dan sistem kerjanya
juga ada.  Jam seperti itu dilengkapi dengan buangan air raksa, jenis yang
kemudian secara langsung dijiplak oleh orang-orang Eropa selama abad ke-15.
 Sebagai tambahan, selama abad ke-9, Ibn Firnas dari Spanyol Islam,
menurut Will Durant, menemukan sebuah alat yang mirip arloji sebagai penanda
waktu yang akurat.  Ilmuwan-ilmuwan Muslim juga membangun bermacam jam-jam
astronomi yang sangat akurat untuk digunakan dalam observatorium-observatorium
mereka.

Tetapi dikatakan kepada
kita bahwa sampai abad ke-14, satu-satunya jenis jam yang ada adalah jam air.
 Di tahun 1335, sebuah jam mekanis yang besar dibangun di Milan, Italia.
 Dikatakan bahwa jam ini adalah jam berpicu beban pertama di dunia.
750 – 1258

Kekuasaan Daulah
Abbasiah di Baghdad (Irak)
 765

Fakultas kedokteran
pertama didirikan oleh Jurjis ibnu Naubakht.
 800

Ibn Firnas, seorang
penemu Muslim Spanyol, tercatat sebagai orang yang pertama membangun dan
menguji sebuah pesawat terbang pada tahun 800-an.  Roger Bacon belajar
tentang pesawat terbang dari referensi-referensi ilmuwan Muslim mengenai
pesawat terbangnya Ibnu Firnas.  Belakangan yang dikenal adalah penemuan
oleh Bacon, ditanggali sekitar 500 tahun kemudian dan Da Vinci sekitar 700
tahun kemudian.

Para ahli matematika
Islam yang menemukan aljabar memperkenalkan konsep tentang menggunakan
huruf-huruf sebagai variabel-variabel yang tak dikenal dalam
persamaan-persamaan sejak abad ke-9.  Melalui sistem ini, mereka
memecahkan berbagai persamaan-persamaan yang kompleks, termasuk kuadrat dan
persamaan pangkat tiga.  Mereka menggunakan simbol-simbol untuk
mengembangkan dan menyempurnakan teorema binomial. Jadi Francois Vieta,
seorang ahli matematika Prancis, bukanlah yang pertama menggunakan
lambang-lambang aljabar pada tahun 1591. Dia menulis persamaan-persamaan
aljabar dengan huruf-huruf seperti x dan y, dan mengatakan bahwa penemuannya
ini mempunyai dampak serupa dengan kemajuan dari penggunaan angka Romawi ke
angka Arab.

Dikatakan bahwa selama
abad ke-17 Rene Descartes telah menemukan bahwa aljabar bisa digunakan untuk
memecahkan persoalan geometris. Tetapi jauh sebelumnya, yakni sejak abad
ke-9, para ahli matematika di masa kekhalifahan Islam sudah melakukan hal yang
sama.  Pertama adalah Thabit bin Qurrah, kemudian diikuti oleh Abu Al-Wafa
pada abad ke-10 dengan membukukan kegunaan Aljabar untuk mengembangkan geometri
menjadi eksak dan menyederhanakan sains.  

Diinformasikan juga
kepada kita bahwa tadinya tidak ada perbaikan sejak dibuatnya ilmu bintang
selama Abad Pertengahan mengenai gerakan planet-planet sampai abad ke-13.
 Lalu seorang bijaksana dari Kastil (Spanyol Tengah) bernama Alphonso
menemukan Tabel Alphonsine, yang lebih akurat dibanding tabel milik Ptolemius.

Fakta sebenarnya adalah
ahli ilmu falak (ilmu bintang) Islam membuat banyak perbaikan-perbaikan atas
penemuan Ptolemius sejak abad ke-9.  Mereka adalah ahli ilmu falak pertama
yang memperdebatkan gagasan-gagasan kuno Ptolemius.  Di dalam kritik
mereka atas orang-orang Yunani, mereka manyatukan bukti bahwa matahari adalah
pusat dari sistem matahari dan bahwa garis orbit bumi dan planet-planet lainnya
boleh jadi berbentuk lonjong (elips).  Mereka menghasilkan ratusan
tabel-tabel astronomikal dengan keakuratan tinggi dan gambar-gambar bintang.
 Banyak dari kalkulasi mereka sangat akurat sehingga mereka dihormati pada
masa itu.  Tabel milik Alphonso (Alphonsine Tables) hanyalah sekedar
salinan dari pekerjaan ilmu bintang yang dipancarkan ke Eropa melalui Islam di
Spanyol.

Disebutkan pula bahwa
seorang sarjana Inggris bernama Roger Bacon pada tahun 1268 untuk pertama kali
membuat lensa kaca untuk meningkatkan penglihatan.  Pada waktu yang hampir
bersamaan, kacamata bisa didapat dan telah digunakan di Cina dan
Eropa. Tentu saja kacamata sudah muncul sebelum kacamata Roger Bacon
selesai pembuatannya, karena Ibnu Firnas dari Spanyol Islam sudah menemukan
kacamata pada abad ke-9, dan diproduksi serta dijual di wilayah Spanyol selama
lebih dari dua abad.  Setiap sebutan kacamata oleh Roger Bacon, maka itu
hanyalah sebuah pengaliran kembali pekerjaan Al-Haytham, orang yang memiliki
hasil riset yang dijadikan referensi oleh Bacon.

Sarjana-sarjana Islam
dari abad ke-9 sampai ke-14 mempelajari dan menemukan ilmu etnografi.
 Sejumlah ahli geografi Muslim menggolongkan ras-ras, mencatat secara
terperinci penjelasan kebiasaan-kebiasaan budaya unik mereka dan penampilan
fisiknya.  Para ahli Muslim itu menulis ribuan halaman mengenai topik ini.
 Pekerjaan seorang Jerman bernama Johann F. Blumenbach (1752-1840) yang
mengaku sebagai yang pertama menggolong-golongkan ras ke dalam 5 golongan besar
(kulit putih, kuning, coklat, merah dan hitam), tidak sebanding dengan
pekerjaan-pekerjaan ahli geografi Muslim itu.
813

Pada masa kekuasaan
Khalifah Al-Maimun ibnu Harun Al-Rasyid didirikan Daru Al-Hikmah atau Akademi
Ilmu Pengetahuan pertama di dunia, yang terdiri dari perpustakaan, pusat
pemerintahan, observatorium bintang, dan universitas (Daru Al-Ulum.
850

Ahli kimia Islam
menghasilkan kerosin (minyak tanah murni) melalui penyulingan produk minyak dan
gas bumi (
Encyclopaedia Britannica,
Petroleum) lebih dari 1.000 tahun sebelum Abraham Gesner, orang Inggris, mengaku sebagai yang pertama menghasilkan kerosin dari penyaringan
aspal.
 866

Kertas tertua yang
menjadi contoh untuk dicetak di dunia Barat adalah sebuah naskah Arab berjudul Gharib Al-Hadist oleh Abu ‘Ubyad
Al-Qasim ibnu Sallam bertanggal Dzulqaidah 252 atau 13 Nopember – 12 Desember
866, yang masih tersimpan di Perpustakaan Universitas Leiden.
 900-an

Pabrik kertas muncul di
Mesir, kemudian di Maroko tahun 1100 M, dan di Spanyol tahun 1150 M yang sudah
berhasil membuat kertas putih dan berwarna.

Bandul ditemukan oleh
Ibnu Yunus al-Masri selama abad ke-10, orang yang pertama mempelajari dan
mendokumentasikan gerakan bergetarnya.  Hasil perhitungannya digunakan
dalam jam-jam yang diperkenalkan oleh ahli ilmu Fisika Muslim selama abad
ke-15. Baru pada abad ke-17 Galileo yang masih remaja telah menciptakan
bandul.  Diceritakan bahwa dia melihat cahaya api pada lampunya
berayun-ayun tertiup angin, lalu dia pulang ke rumah dan menemukan bandul
dengan inspirasi itu.

Dikatakan bahwa
trigonometri dikembangkan oleh bangsa Yunani, padahal di masa itu Trigonometri
hanya tinggal teori.  Teori itu kemudian dikembangkan dan mencapai tingkat
kesempurnaan yang modern di tangan sarjana-sarjana Muslim, dan penghargaan
untuk itu secara khusus pantas diberikan kepada al-Battani.  Dialah yang
menguraikan kata-kata fungsi dasar dari ilmu pengetahuan ini, seperti sinus,
kosinus, tangen, dan kotangen.  Istilah sebelumnya berasal dari
terminologi Arab, Jaib untuk sinus yang berarti garis bengkok, istiwa’ untuk
kotangen yang berarti bayangan lurus dari gnomon, dan tangen adalah
bayang-bayang melintangnya.  Selain menetapkan dengan akurat tabel
perhitungan trigonometri dari 0 hingga 90 derajat, dia juga berhasil dengan
tepat menghitung satu tahun matahari atau masehi, yaitu 365 hari 5 jam 46 menit
dan 24 detik.

Sebelumnya diketahui
bahwa persamaan pangkat tiga yang sulit dan masih belum terpecahkan hingga abad
ke-16 ketika Niccolo Tartaglia, seorang ahli matematika Italia berhasil
memecahkannya. Kenyataannya persamaan pangkat tiga seperti itu dan juga
banyak persamaan-persamaan dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi sudah
dapat dipecahkan dengan mudah oleh para ahli matematika Muslim sejak abad ke-10.

Selama abad ke-10 atau
lebih awal, ratusan ahli matematika Muslim menggunakan dan menyempurnakan
teorema binomial.  Mereka memulai penggunaannya untuk solusi yang
sistematis atas persoalan aljabar. Namun dikatakan bahwa Isaac Newtonlah
yang mengembangkan teorema binomial pada abad yang ke-17.

Demikian juga dikatakan
bahwa Robert Boyle, dalam abad ke-17, yang pertama mengembangkan ilmu kimia,
padahal beberapa ahli kimia Muslim, termasuk Ar-Razi, Al-Jabr, Al-Biruni dan
Al-Kindi, melaksanakan eksperimen-eksperimen ilmiah dalam ilmu kimia sekitar
700 tahun sebelum Boyle melakukannya.  Durant menulis bahwa orang Islam
memperkenalkan metode percobaan pada ilmu pengetahuan ini.  Humboldt
meyakini bahwa orang Islam sebagai penemu ilmu Kimia.

Paul Ehrlich (abad
ke-19) disebut sebagai pencipta obat-obatan kemoterapi, yakni pemakaian
obat-obatan yang khusus untuk membunuh mikroba, padahal dokter-dokter Islam
telah menggunakan berbagai macam unsur pokok yang spesifik untuk menghancurkan
mikroba.  Mereka menggunakan belerang (Sulfur) sebagai bahan utama khusus
untuk membunuh kuman kudis. Ar-Razi (pada abad ke-10) menggunakan campuran
air raksa sebagai antiseptik yang penting.

Banyak ahli kimia
Muslim telah menghasilkan alkohol sebagai obat-obatan terapeutik melalui
penyulingan sejak abad ke-10 dan melakukan pabriksasi alat-alat penyulingan
yang pertama untuk digunakan dalam proses kimiawi. Mereka menggunakan alkohol
sebagai bahan pelarut dan antiseptik, jauh sebelum Arnau de Villanova, seorang
Spanyol pada tahun 1300, yang mengaku telah membuat alkohol yang pertama di
dunia.

Diberitakan bahwa
anestesia modern ditemukan pada abad ke-19 oleh Humphrey Davy dan Horace
Wells. Sebenarnya anesthesia modern ditemukan, dikuasai dan disempurnakan
oleh ahli anestesia Muslim 900 tahun sebelum kedatangan Davy dan Wells.
 Mereka menggunakan cara oral seperti juga anestesia yang dihirup.

Sejak abad ke-10
dokter-dokter Islam dan ahli bedahnya sudah menggunakan alkohol sebagai
pencegah infeksi ketika membersihkan luka-luka, jadi pencegahan infeksi yang
dilakukan oleh ahli bedah dari Inggris, Joseph Lister pada tahun 1865 bukanlah
yang pertama. Ahli bedah di Spanyol yang Islam menggunakan metoda-metoda
khusus untuk memelihara antisepsis sebelum dan selama perawatan.  Mereka
juga memulai tindakan-tindakan khusus untuk memelihara kesehatan selama periode
pasca operasi.  Tingkat sukses mereka sangat tinggi, sehingga
penjabat-penjabat tinggi di seluruh Eropa datang ke Cordova, Spanyol, untuk
meminta pelayanan kesehatan yang dapat diperbandingkan dengan “Mayo Clinic” di
Abad Pertengahan.

Menurut apa yang kita
ketahui, William Harvey menemukan sirkulasi darah pada awal abad ke-17.
 Dia yang pertama dengan benar menguraikan fungsi jantung, pembuluh nadi
dan vena.  Galen dari Roma telah memperkenalkan ide yang salah mengenai
sistem peredaran darah, dan Harvey yang pertama menetapkan bahwa darah dipompa
ke seluruh tubuh via oleh kerja jantung dan klep-klep pembuluh darah.
 Oleh karena itu, dia dihormati sebagai pendiri ilmu tubuh manusia
(physiology).

Tetapi 7 abad
sebelumnya, yakni pada abad ke-10, Ar-Razi menulis sebuah risalah yang mendalam
mengenai sistem pembuluh darah, dan dengan teliti digambarkannya fungsi
pembuluh darah dan klep-klepnya.  Ibnu An-Nafs dan Ibnu Al-Quff (pada abad
ke-13) mendokumentasikan secara penuh tentang sirkulasi darah dan dengan tepat
menggambarkan ilmu urai tubuh dari jantung dan fungsi klep-klepnya 300 tahun
sebelum Harvey.  William Harvey adalah seorang lulusan Universitas Padua
yang terkenal di Itali, yang pada waktu itu mayoritas kurikulumnya didasarkan
pada teks buku Ibnu Sina dan Ar-Razi.
 960

Gerbert d’Aurillac,
seorang Perancis, menerjemahkan buku-buku ilmiah Islam ke dalam bahasa Latin,
dan dengan ini, era penerjemahan buku-buku ilmiah Islam dimulai. Gerbert
kemudian menjadi Paus Sylvester II, meskipun begitu dia masih disebut tukan
sihir karena kepercayaannya terhadap sains yang sangat ditentang oleh gereja
pada masa itu.
 1000-an

Kaca dan cermin
digunakan di Spanyol Islam. Orang-orang Venesia belajar tentang seni
membuat peralatan berbahan gelas yang bagus dari seniman-seniman pembuat kaca
dari Syria selama abad ke-9 dan ke-10. Namun yang diketahui umum cermin
dan kaca diproduksi pertama kali tahun 1291 di Venesia.

Dikatakan pula bahwa
pada abad ke-17 Isaac Newton mengadakan penyelidikan tentang prisma,
lensa-lensa dan cahaya. Padahal dalam abad ke-11 Al-Haytham telah
menetapkan hampir segala sesuatu yang dikemukakan oleh Isacc Newton mengenai
ilmu optik itu, jauh berabad-abad sebelumnya, dan Al-Haytham dihormati oleh
banyak penguasa pada masa itu sebagai “penemu optik.” Demikian juga mengenai
penyelidikan tujuh variasi warna yang dibiaskan oleh prisma, selain telah lebih
dulu dipelajari oleh Al-Haytham, pada abad ke-14 Kamal Ad-Din juga melakukannya.

Ada dugaan kalau Newton
sedikit dipengaruhi oleh Al-Haytham.  Al-Haytham adalah ilmuwan fisika yang
paling banyak dijadikan referensi di Abad Pertengahan.
 Pekerjaan-pekerjaannya digunakan dan dikutip oleh sebagian besar
sarjana-sarjana Eropa selama abad ke-16 dan 17, tidak sebanding dengan Newton
dan Galileo seandainya digabungkan.

Dalam abad ke-16 dikatakan
bahwa Leonardo Da Vinci menjadi pendiri ilmu geologi ketika ia mencatat
fosil-fosil yang ditemukan di pegunungan yang diindikasi sebagai asal-muasal
cairan bumi. Tetapi kenyataanya pada abad ke-11, Al-Biruni membuat dengan
tepat perngamatan ini dan menambahkannya ke dalam ilmu geologi, termasuk sebuah
buku yang sangat besar, ratusan tahun sebelum Da Vinci dilahirkan.  Ibnu
Sina mencatat hal ini dengan baik. Jadi sangat mungkin kalau Da Vinci
pertama kali belajar konsep ini dari terjemahan buku-buku Islam ke dalam bahasa
Latin.  Da Vinci tidak menambahkan pengetahuan apa pun yang asli dari
dirinya.
1030

Jauh sebelum Paracelsus
(abad ke-16) dikatakan menemukan candu yang disuling untuk anesthesia,
dokter-dokter Islam sudah memperkenalkan nilai anestetik dari candu asli selama
Abad Pertengahan.  Candu mula-mula digunakan sebagai bagian dari anestetik
oleh orang Yunani.  Paracelus adalah seorang murid yang memperlajari
pekerjaan-pekerjaan Ibnu Sina, dan dari situlah hampir dipastikan dia memperoleh
ide ini.
 1050

Konsep keterbatasan
materi alam pertama kali ditekuni oleh Al-Biruni, seorang sarjana besar Islam
dari Persia dalam tahun 1050. Konsep mengenai wujud materi alam yang bisa
berubah namun massanya tetap, seperti air yang jika dipanaskan akan berubah
menjadi uap, namun massa total tetap sama. Tapi dikatakan bahwa penemunya
adalah Antione Lavoiser pada abad ke-18, padahal Lavoiser adalah seorang murid
dari para ahli ilmu kimia dan fisika Muslim pada masanya dan sering mengambil
referensi dari buku-buku mereka.

Disebutkan bahwa
Nicolas Desmarest pada tahun 1756 adalah orang pertama yang mempelajari tentang
pembentukan geologi lembah-lembah, dengan teorinya bahwa lembah-lembah itu
dibentuk dalam suatu periode yang lama oleh waktu dan aliran udara. Padahal
Ibnu Sina dan Al-Biruni membuat dengan tepat penemuan itu dalam abad ke-11, 700
tahun sebelum Desmarest melakukannya.

Al-Biruni adalah orang
yang melakukan eksperimen besar pertama di dunia.  Dia menulis lebih dari
200 buku, dan banyak ilmuwan yang mendiskusikan eksperimen-eksperimennya.
 Hasil karyanya berupa sejumlah literatur ilmiah berbagai bidang ilmu
pengetahuan dalam 13.000 halaman, jauh melebihi apa yang ditulis oleh Galileo
digabungkan dengan Newton. Jadi tidak benar bahwa Galileo adalah orang pertama
yang melakukan eksperimen besar di dunia pada abad ke-17.
1121

Al-Khazini, ilmuwan
Muslim kelahiran Bizantium atau Yunani tahun 1115 dan wafat 1130 adalah saintis
yang serba bisa yang menguasai astronomi, fisika, biologi, kimia, matematika
serta filsafat. Dia telah memberi kontribusi yang sangat besar bagi
perkembangan sains modern, salah satunya adalah kitab
Mizan
al-Hikmah atau Balance of
Wisdom
. Buku yang ditulisnya dalam tahun 1121 itu mengungkapkan bagian penting fisika Islam. Dalam buku itu, Al-Khazini
menjelaskan sacara detail pemikiran dan teori yang diciptakannya tentang
keseimbangan hidrostatika, konstruksi dan kegunaan, serta teori statika atau
ilmu keseimbangan, hidrostatika dan pusat gravitasi. Al-Khazini dan
ilmuwan Muslim lainnya merupakan yang pertama menjeneralisasi teori pusat
gravitasi dan mereka adalah yang pertama kali menerapkannya ke dalam benda tiga
dimensi. Para ilmuwan Muslim, salah satunya al-Khazini telah melahirkan
ilmu gravitasi yang kemudian berkembang di Eropa.

Jelas di sini Isaac
Newton sangat terlambat mengemukakan teori Gravitasi di dalam bukunya Philosophia Naturalis Principia Mathematica
yang dipublikasikan tahun 1687, 500 tahun lebih setelah buku Al-Khazini
membahas hal yang sama. Jadi bagaimana dengan cerita apel yang jatuh itu?
 1130

Gerard da Cremona,
orang Italia yang tinggal di Spanyol, menerjemahkan 92 buku ilmiah Islam ke
dalam bahasa Latin. Buku terjemahannya itu antara lain Al-Asrar
(rahasia-rahasia) karya Abu Bakr Muhammad ibnu Zakaria Ar-Razi (bhs.Ltn.Razes,
Rases, atau Rhazes), sebuah karya dokter Abu Az-Zahrawi tentang metoda
pembedahan, buku karya Abu Muhammad Dhiyauddin Al-Baithar (bhs.Ltn.Alpetagrius)
mengenai tumbuh-tumbuhan.

Giovanni Morgagni
(1682-1771), orang Itali yang dihormati sebagai bapak pathology
(ilmu penyakit) karena dikatakan sebagai orang pertama yang dengan benar
menguraikan sifat alami penyakit. Namun jauh sebelum Giovanni
melakukannya, para ahli bedah Islam adalah ahli patologi pertama sesungguhnya.
 Mereka menyadari secara penuh sifat alami penyakit dan menggambarkan
berbagai macam penyakit dengan detil modern.  Ibnu Zuhr dengan benar
menggambarkan sifat alami radang selaput dada (pleurisy),
tuberkulosis (TBC) dan radang kantung jantung (pericardistis).
 Az-Zahrawi dengan teliti mendokumentasikan ilmu penyakit dari hydrocephalus (air di otak) dan
penyakit-penyakit sejak lahir lainnya.  Ibnu Al-Quff dan Ibnu An-Nafs
memberi uraian-uraian sempurna tentang penyakit-penyakit peredaran darah.
 Ahli-ahli bedah Islam lainnya memberi uraian-uraian akurat pertama
tentang penyakit berbahaya tertentu, termasuk kanker perut, usus dan
kerongkongan.  Para ahli bedah Islam ini adalah pemula dari pathology (ilmu penyakit), bukan
Giovanni Morgagni.
 1140-an

Para ahli matematik
Islam memperkenalkan bilangan negatif untuk digunakan dalam berbagai fungsi
aritmetika sedikitnya 400 tahun sebelum Geronimo Cardano mengakui telah
memperkenalkannya dalam tahun 1545, dengan mengatakan bahwa angka-angka bisa
kurang dari nol.
 1160

Mata air-mata air Nil
yang mengalir melalui danau-danau besar di Khatulistiwa telah ditetapkan dengan
seksama oleh Al-Idrisi, sedangkan orang-orang Eropa baru menemukannya pada
paruh kedua abad ke-19.
1200-an

Informasinya pada tahun
1614, John Napier menemukan logaritma dan tabel logaritmik, namun sejak abad
ke-13 para ahli matematika Islam sudah menemukannya dan tabel logaritmik
seperti itu sudah umum di dalam dunia pengetahuan Islam pada masa itu.
 1205

Amir Ya’qub dalam
pertempuran Mahdiyya telah menggunakan artileri sebagai senjata
terakhir. Pada tahun 1273, Sultan Abu Yusuf pada pertempuran Sijilmasa di
Maroko Selatan mempergunakan meriam-meriam. Pada tahun 1342, dua orang
Inggris, Lord Derby dan Lord Salisbury, hadir pada pertempuran Algericas yang
dipertahankan dengan cara yang sama oleh orang-orang Arab. Ketika kedua
orang Inggris itu menyaksikan daya efek mesiu, maka mereka membawa penemuan ini
ke negeri mereka.
1240 – 1250

Seorang frater Katolik
Roma anggota Ordo Fransiskan dari Inggris bernama Roger Bacon datang untuk
mempelajari bahasa Arab ke Paris dan Toledo karena ada orang-orang Perancis
yang pandai berbahasa Arab di sana. Selain itu di sana terdapat banyak
terjemahan buku ilmiah Islam ke dalam bahasa Latin dan naskah-naskah asli berbahasa
Arab.

Dikatakan bahwa
perawatan pertama dengan anesthesia (pembiusan) dilakukan oleh C.W. Long,
seorang Amerika pada tahun 1845, padahal 600 tahun sebelum Long melakukannya,
seorang Muslim Spanyol, Az-Zahrawi dan Ibnu Zuhr, di antara para ahli bedah Muslim
lainnya, sudah melaksanakan ratusan perawatan-perawatan melalui cara pembiusan
dengan penggunaan narkotika yang direndam pada spon, yang ditempatkan dengan
cara menutup wajah.
1250 – 1257

Roger Bacon pulang ke
Inggris dan melanjutkan pelajaran Bahasa Arabnya di Universitas Oxford dengan
membawa sejumlah besar buku-buku ilmiah Islam dari Paris. Di antaranya Al-Manazhier karya Ali Al-Hasan ibnu
Haitsam diterjemahkan Bacon ke dalam bahasa Latin, bahasa ilmiah Eropa pada
masa itu.

Terdapat
penjelasan-penjelasan mengenai mesiu dan mikroskop pada naskah itu, namun
secara tidak jujur dia telah mencantumkan namanya sendiri pada
terjemahan-terjemahan itu dan dengan demikian dia telah melakukan plagiat
terang-terangan.

Sangat berbeda dengan
penerjemah-penerjemah Muslim yang menerjemahkan karya-karya Pythagoras, Plato,
Aristoteles, Aristarchos, Euclides dan Claudius Ptolemaios, dan lain-lain
dengan tetap menyebutkan nama pengarang-pengarang aslinya.
 1300-an

Dimulai abad Renaisans
(B.Perancis Renaissance)
atau kelahiran kembali, di mana ditemukan kembali cerahnya peradaban Yunani dan
Romawi (yang dianggap sebagai “klasik”) ketika keduanya mengalami masa
keemasan. Renaisans berlangsung antara abad ke-14 hingga abad ke-17 di
Eropa. Tampak di sini, bahwa kebangkitan Eropa yang diawali dengan
Renaisans erat hubungannya dengan kembalinya penerjemahan buku-buku ilmiah
Islam ke dalam bahasa Latin, antara lain Gerbert d’Aurillac, orang Perancis
yang menjadi Paus Sylvester II (tahun 960), Gerard da Cremona, orang Itali
(tahun 1130), Seorang frater Katolik Roma, Roger Bacon dari Inggris (tahun
1250).

Dikatakan bahwa tahun
1454, Johan Gutenberg (1398 – 1468) menemukan mesin cetak paling canggih di
abad pertengahan.  Faktanya, alat cetak berbahan kuningan yang dapat
dipindahkan telah digunakan di Spanyol Islam 100 tahun sebelumnya, ketika
Gutenberg belum lahir.
 
1400-an

Dikatakan bahwa sistem
desimal di dalam matematika pertama kali dikembangkan oleh seorang Belanda,
Simon Stevin, tahun 1589.  Sistem desimal membantu ilmuwan matematika
karena menggantikan bilangan pecahan yang sulit, sebagai contohnya 1/2, dengan
menggunakan desimal menjadi 0,5.

Padahal para ahli
matematika Islam adalah yang pertama menggunakan sistem desimal sebagai ganti
bilangan pecahan secara besar-besaran.  Buku Al-Kashi, berjudul “Kunci
kepada Aritmatika”, yang ditulis pada awal abad ke-15 dan menjadi stimulus
untuk aplikasi sistematis sistem desimal untuk seluruh bilangan dan
pecahan-pecahannya.
 1600-an

Francis Bacon – seorang
Bacon yang lain, menyebarluaskan teori induksi dan percobaan-percobaan ilmiah
(eksperimen) atau empirisme ilmiah di dalam karya-karyanya
The
Advencement of Learning (1605), Novum
Organum
(1620), De
Augmentis Scientiarum
(1623), Sylva
Sylvarum
(1624), dan New
Atlantis
(1624), yang dengan alat cetak buku buatan Johan Gotenburg buku-buku tersebut dicetak. Kemudian berkembang teori Baconian Philosophy yang kemudian
menjadi dasar metode ilmiah pada ilmu pengetahuan dan teknologi di Barat (Eropa
dan Amerika), yang mana metode tersebut sebetulnya merupakan jiplakan Bacon
dari ilmu pengetahuan di dunia Islam.

copast from http://babinrohisnakertrans.org

0 Responses to "Fakta-fakta Sejarah Penemuan Sains Dan Teknologi Islam Yang Disembunyikan Barat"