0

PENCIPTAAN ALAM SEMESTA

Monday 27 May 2013

Penciptaan Alam Semesta

ALMAA’ tercantum pada berbagai Ayat Suci dalam Al Quran. Pada umumnya istilah ini berarti AIR, ditandai dg wujud yang turun dari atmosfir berbentuk hujan. Tetapi ada pula istilah itu berarti lain, yakni Hydrogen.
Hydrogen (atom asal berisikan rawasia yang berputar dilingkungi oleh Mar’a) N 11/7 14/16 21/30 24/45 25/45 56/31
Air (water) N 2/74 2/164 4/43 5/6 6/99 7/50 10/24 11/43 13/4 13/17 15/22 16/10 18/29 22/63 23/18 25/48 31/10 32/8 47/15 50/9 54/11 56/68 67/30 69/11 77/20 78/14 79/31 86/6

DIA-lah yang menciptakan planet-planet dan Bumi dalam enam hari (6000 th) dan adalah semesta-NYA atas Almaa’ untuk menguji kamu tentang siapa dari kamu yang lebih baik dalam perbuatan. Dan jika engkau katakana: “Bahwa kamu adalah orang-orang yang akan dibangkitkan sesudah mati,” akanberkatalah orang-orang kafir “bahwa ini hanyalah sihir yang nyata.” (QS 11/7)

Di belakangnya ada Jahanam dan diberi minum dengan Almaa’ yang memperdayakan. (QS 14/16)

Dan katakanlah: ”Yang logis itu datang dari TUHAN-mu, siapa yang berkehendak, maka dia boleh beriman, dan siapa yang berkehendak, dia boleh kafir.” Bahwa KAMI menyediakan untuk orang-orang zalim itu Neraka yang lidah apinya menguasai mereka, dan jika mereka minta tolong, lalu mereka dihujani dengan Almaa’ seperti cairan besi melebur wajah. Sangat jahat minuman itu, dan sangat jahatlah orang-orang yang dikumpulkan itu. (QS 18/29)
Tidaklah orang-orang kafir itu memperhatikan bahwa planet-planet dan Bumi dulunya sebingkah (kumpulan hydrogen), lalu KAMI pisahkan keduanya dan KAMI jadikan tiap yang hidup dari Almaa” Tidakkah mereka beriman? (QS 21/30)

Dan ALLAH meniptakan setiap makhluk berjiwa dari Almaa’ maka diantaranya ada yang berjalan atas perutnya dan daripadanya ada yang berjalan atas dua kaki dan daripadanya ada yang berjalan atas empat (kaki). ALLAH menciptakan apa yang DIA kehendaki, bahwa ALLAH menentukan tiap sesuatu. (QS 24/45)

Dan DIA-lah yang menciptakan ORANG dari Almaa’ lalu DIA jadikan dia berkerabat dan berkeserasian, dan adalah TUHAN-mu yang menentukan. (QS 25/54)

Kalau diperhatikan istilah Almaa’ pada terjemahan di atas, tidaklah mungkin istilah tersebut diartikan AIR karena di dalam Neraka yang apinya begitu besar (QS 67/5, 87/12) tidaklah mungkin terdapat Air. Semua molekul benda dalam panas begtu tinggi akan terurai atau kembali menjadi atom asal. Karenanya Almaa’ dalam ayat 14/16 dan 18/29 haruslah diartikan dengan Hydrogen.

Ayat 11/7 menjelaskan semesta raya berada atas Almaa’, bukan di atas air tetapi atas hydrogen, benda-benda angkasa semuanya terwujud dulunya dari hydrogen yang berkumpul sebingkah (QS 21/30). Dengan demikian hydrogen yang terdiri dari Rawasia (proton)  dan Mar’a (Nuetron). Proton berputar disumbunya karena diputar oleh batang magnet yang menimbulkan ukuran besar dan berat.
Neutron adalah wujud yang meliputi proton seperti halnya bumi dilingkupi oleh atmosfir. Proton dan neutron hanyalah ruang hampa, itulah hydrogen yang berfungsi menjadi berbagai elemen menurut ketentuan ALLAH.
Bagian luar itu adalah bagian ATAS menurut ukuran benda itu sendiri. Maka semesta Raya yang dilihat ataupun diraba adalah bagian atas hydrogen. Demikianlah semesta raya berada di atas hydrogen (QS 11/7)

***

Semesta raya dimulai dengan penciptaan partikel2 yg membentuk atom hydrogen oleh ALLAH sebagai atom asal bagi seluruh benda konkrit. Hydrogen memperganda dirinya membentuk berbagai elemen lain yg kemudian berkumpul menjadi molekul2 benda angkasa, jadi bukanlah benda2 angkasa dimulai dari ledakan atom raksasa atau superspace.

Pd ayat 79/31 dan 87/4 dijelaskan bahwa semua benda angkasa itu keluar yg dinamakan Mar’a, tdk mengandung aliran listrik. Hydrogen sebagai atom asal memang terdiri dari dua unsure yaitu Almaa’ (Proton) dan Mar’a (Elektron).

Katakanlah: “Apakah kamu akan ingkar pada DIA yang menciptakan Bumi dalam dua hari (2000 TH) dan kamu jadikan untuk-NYA bandingan? Itulah TUHAN seluruh manusia (QS 41/9)

Dan DIA jadikan dari atasnya Rawasia dan memberkahi padanya (dengan ionosfir) dan menentukan padanya waktunya (rotasi dan orbitnya) dalam empat hari (4000 TH) bersamaan bagi orang-orang yang bertanya (QS 41/10)

Kemudian DIA selesaikan kepada Tatasurya dan dia berupa gumpalan api,lalu DIA katakana padanya dan pada Bumi “Datanglah secara patuh atau dalam terpaksa,” Keduanya berkata: “Kami datang secara patuh”. (QS 41/11)

Maka DIA laksanakan mereka jadi tujuh planet (di atas orbit Bumi) dalam dua hari (2000 Th) dan mewahyukan kepada setiap Tatasurya urusannya. Dan KAMI hiasi semesta dunia itu dengan bintang-bintang berapi serta penjagaan. Itulah ketentuan Yang Maha Mengetahui. (QS 41/12)

Dari maksud firman ALLAH itu, jelaslah semesta raya diciptakan ALLAH selama 6000 Th, terbagi pada 2000 th untuk pemadatan planet dan selama waktu itu ada yang pecah menjadi kecil dari semula seperti Mars, Saturnus,Uranus, Neptunus, dan Pluto. Kemudian selama 4000 th lagi untuk rotasi dan orbit masing-maisng keliling matahari atau bintang lain.
Semua selesai dalam dalam 6000 th berbentuk bintang-bintan,planet-plan
et dan bulan-bulan. Jadi, tidak ada bintang yg sedang lahir dan yg mati.
Demikian pula ayat2 di atas menjelaskan bahwa penciptaan alam semesta memang berasal dari kekosongan dan berproses dan selesai selama 6000 th. Bukan berproses sebelum dicabut superspace oleh fluktuasi yg menunjukkan alam semesta berasal dari sesuatu/ada sebelumnya.

Al quran menerangkan bahwa satu hari pada ALLAH ialah 1000 tahun Qamariah menurut perhitungan di Bumi. Yang jadi dasar bagi ALLAH mengenai panjang hari-NYA ialah orbit muntaha, planet terluar di tatasurya ini. Satu kali Muntaha mengelilingi matahari 360 dinyatakan satu hari tatasurya. Dalam hal ini Muntaha diibaratkan jadi ujung jarum jam pada lingkaran jam yang berlaku di Bumi.

Ketika itu tatasurya berputar di sumbunya selama 1000 tahun baru dua kali berputar 360°, artinya selama 2000 tahun itu planet terpinggir baru dua kali mengitari matahari. Dalam hal demikian berlaku waktu yang sama diseluruh tatasurya dalam alam semesta raya (QS 41/12)

Ruang ialah kekosongan antara benda-benda. Tanpa benda, akan tiadalah istilah ruang. Benda yang senantiasa berputar menimbulkan waktu, dan tanpa putaran benda akan tiadalah waktu. Putaran 360° dinamakan satu hari, maka bagian dan bilangan hari inilah yang disebut waktu. Gerak rotasi dan orbit inilah yang dimaksud dengan waktu-waktu (QS 41/10)

Satu hari diatas bukan terdiri 24 jam melainkan satu hari tatasurya  yang berputar disumbunya selama 1000 th Lunar Year atau 360° Muntaha, planet terpinggir bergerak keliling matahari. Bahkan hari semesta raya dinyatakan 50.000 tahun Qamariah (QS 71/4) sekian tahun itulah lamanya semesta raya ini berputar.

ALLAH menciptakan alam semesta ini dari kekosongan yang diberi rawasia (Proton) yang berbeda-beda hingga akhirnya terbentuklah bintang2, planet-planet dengan bulan.
Dalam jangka waktu 2000 th planet2 termasuk Bumi belum membeku seperti sekarang. Pada waktu tatasurya yang berputar pada sumbunya selama 1000 th baru dua kali berputar 360° dg kata lain baru dua kali planet terpinggir mengitari matahri. Hal yang sama berlaku disemua tatasurya (41/12)

Jika planet terpinggir itu atau planet lain berada di bawah orbitnya sejajar dg Bumi menjurus pada Matahari maka pada waktu itu berlaku kelebihan tenaga matahari yang menimpa Bumi, hal ini dinamakan transit of planet (Jaumuz Zullah, QS 25/45) yang berbahaya bagi Bumi (26/189) waktu itu berlaku pembesaran radiasi matahari yang menimbulkan akibat gawat sehingga berakiabat merusak dan memecah palnet-planet yang masih empuk dan beredar dibawah garis orbit planet terpinggir (muntaha)

Ada lima planet yang pernah pecah sewaktu awal penciptaan semesta raya ini, yakni ialah Mars, Saturnus, Uranus, Neptune dan Pluto.
Keadaan ini menjadi bukti maksud ayat 33/72 dan 41/10 bahwa dua planet yang seharusnya lebih besar dari Bumi ternyata lebih kecil atau hancur  menjadi planetoids.
Ayat 12/4 menjelaskan bahwa Nabi Yusuf bermimpi melihat 11 planet serta matahari dan bulan. Ini adalah informasi bahwa memang pada awalnya ada 11 planet tetapi kemudian satu pecah hancur menjadi planetoids antara mars dg Jupiter.
Kini tinggalah 10 planet yang permanen.

Mereka saling berbisik sesama mereka bahwa: Kamu tinggal hanyalah pada (planet) yang sepuluh.
Kami lebih mengetahui tentang apa yang mereka katakan itu, ketika berkata orang yang seumpama mereka bahwa: Kamu hanyalah tinggal dalam satu tatasurya. (QS 20/103-104)

Besar Muntaha 415x besar bumi (QS81/23) dalam arti nyata paling besar. Dan planet yang semakin jauh dari matahari mempunyai massa lebih besar.
Ayat 97/3 menjelaskan bahwa waktu sejajarnya Muntaha, Bumi dan Muntaha adalah hari berlakunya Transit Muntaha di atas orbit Bumi, lebih baik daripada 1000 bulan, maksudnya adalah waktu berlakunya double transit Jupiter dan Saturnus di atas orbit Bumi. Kesimpulannya ialah bahwa Muntaha lebih besar dari Jupiter tambah Saturnus. Muntaha lebih besar 318x dan 95x bumi atau Muntaha lebih besar 415x bumi.
Dengan maksud lain dapat disimpulkan bahwa malam Qadar (QS97/1) adalah malam berlakunya Transit Muntaha di atas orbit Bumi.

Transit Muntaha di atas orbit bumi, lebih baik daripada 1000 bulan, dengan maksud 1000 bulan waktu berlakunya double transit Jupiter dan Saturnus di atas orbit bumi.



Planet yang lebih dekat dengan matahari lebih kecil massanya, planet yang lebih jauh, massanya lebih besar. Setiap planet itu saling bertarikan dengan matahari yang menggunakan kekuatannya sebesar tenaga yang dapat menahan planet itu tidak keluar dari orbitnya
Dalam waktu 2000 th penciptaan pertama, telah dua kali mengalami Jaumuz Zullah
***

Al Quran memakai istilah Mar'a utk maksud elektron dan positron (QS 87/3-5) dimana dinyatakan bahwa Mar'a itu terbang mengapung meninggalkan atom hydrogen. Yang demikian dinamakan orang nueterino/nuetron. Mar'a yang mengapung itu menjadi lapisan ionosfir planet (QS 21/32) sebagai lapisan yang terjaga dan juga menjaga/yang melingkupi).
Mar'a yang mengapung dari bintang-bintang  dan satelit, dengan sifat kohesinya berubah menjadi nebula dan akhirnya nebula berkumpul menjadi komet diluar galaxy-galaxy

karena mar'a meninggalkan atom pada hidup kini, maka keadaan ini memperlihatkan suatu benda berubah jadi usang. atom dari tubuh manusia yang mati akan mengulangi pertumbuhan mar'a yang baru bila kemudiannya atom itu menjalani proses yang baru dan selanjutnya.

Komet (yg non partikel) yang bergeral lari dari seluruh partikel, selalu mengelakkan diri dari bintang-bintang bergerak dengan kecepatan melibihi kecepatan gerak layang bintang-bintang, sambil bertambah besar oleh nebula-nebula yang menggabungkan diri.
kecepatan gerak komet demikian yang semula melarikan diri dari bintang-bintang, akhirnya berubah menubruk bintang yang menghalangi geraknya. Bintang-bintang dan segala planet-planet yang ditabrak komet langsung terseret menjadi ekornya. ketika itulah musnah segala kehidupan yang berlaku dipermukaan setiap panet tatasura itu (QS 69/14 39/68). Itulah SA'AH sebagai penutup riwayat kehidupan suatu tatasurya (QS 33/63)
kecepatan gerak komet tercatat dlm al quran 16/77 dengan maksud bahwa benda angkasa yang non partikel itu bergerak sekejap mata melintasi jarak antar bintang.

Dan yang menguasai itu berada atas bagian-bagiannya, dan membawa semesta Tuhanmu di atas mereka ketika itu jumlahnya delapan (69/17)

Jumlah komet demikian dinyatakan ALLAH ada 8 buah dengan tugas tertetu. Pembenturan komet atas bintang tidak terlaksana sekaligus, bukan dalam satu ketika, tetapi satu persatu dalam masa yang panjang, sambil terus saja melayang cepat di luar angkasa dimana masih banyak bintang yang belum mengalami Sa'ah (QS 39/68).
Diwaktu Sa'ah terjadi, comet akan menarik seluruh mar'a dari atom matahari maupun planet-planet, maka ionosfir planet hilang.

Maka ketika ditiupkan comet satu kali tiupan (tiupan terompet pertama)
Dan terbawalah Bumi dan gunung-gunung dan bergoncanglah dia sekali goncang (69/13-14)

Bintang-bintang itu masih dalam keadaan menunggu benturan komet hingga angkasa luas nantinya akan kosong, kecuali delapan rombongan komet yang melayang cepat dan panjang.

sewaktu bintang-bintang diseretl oleh komet, maka setiap planet-planet dalam tatasurya itu akan dempet bersatu dengan bintang/matahari, tetapi tidak akan lebur karena masing-masing dikungkung oleh batang magnet (rawasia). Susunan planet jadi kacau balau, orbit dan jarak tidak terlaksana lagi dalam keadaan utuh berupa globe yang tetap berputar disumbunya.
permukaan setiap lanet terbakar, lautan menguap habis, gunung-gunung meleleh, setiap benda cair jadi atom asal (QS 81/1-6). Waktu itu hilanglah Bulan untuk selamanya.

Masing-masing komet akhirnya menuju kearah satu titik pertemuan. Pd satu titik pertemuan itu bertubrukanlah kedelapan komet secara tepat, inilah ledakan dalam sejarah semesta raya yang disebut tiupan terompet kedua.

Maka ketika ditiupkan Komet (benturan kedua) dan Kami kumpulkan orang-orang berdosa ketika itu dalam bertanggung jawab (23/101).

Setelah kedelapan rombongan komet ini saling berbenturan, maka komet-komet langsung  bergabung menyatukan diri kemudian membentuk dirinya bagaikan bola besar melingkupi daerah semesta raya ini, sehingga bintang-bintang yang terseret menjadi ekor komet bagaikan terkepung dalam lingkaran besar sebesar daerah semesta raya saat ini.


Guncangan hebat demikian akhirnya melepaskan setiap planet yang melekat dempat, kemudian langsung mengadakan orbit keliling bintang masing-masing seperti keadaannya semula.
Kehidupan tatasurya terlaksana kembali dimana planet-planet berotasi dan mengorbit keliling matahari sebagai keadaannya semula, hanya berbeda dalam wujud. kalau permukaan planet kini dilingkupi oleh ionosfir, dengan daratan baru sempurna. Setiap benda menguap dan berubah, maka diakhirat nanti palnet-planet tanpa ionosfir hingga pandangan tidak terhalang.

Setiap benda berwujud permanen, karena Mar'a yang seharusnya lepas telah lepas sewaktu dibentur komet. Jadi tempat hidup di Akhirat nanti adalah tempat hidup di dunia kini juga.

Berlombalah kepada keampunan Tuhanmu dan surga seluas tatasuryanya dan Bumi ini, dijanjikan untuk orang-orang beriman pada ALLAH dan Rasul-NYA. Itulah karunia Allah yang diberikan-Nya pada orang yang DIA kehendaki, dan Allah yang mempunyai karunia sangat besar (QS 57/21)

(yaitu) Hari waktu diganti Bumi ini dengan Bumi lain (dalam rupanya) begitu juga planet2, dan mereka menghadap untuk ALLAH yang ESA Kuasa. (QS14/48)

Kitab catatan riwayat manusia selama hidup di dunia akan didatangkan ALLAH kepada setiap diri. Dengan kitab itu manusia tidak berkesempatan utnuk mengelak resiko yang wajib diterimanya dan dengan itupula terlaksana sanksi hukum secara adil tanpa ada yang dirugikan di akhirat nanti.
Kitab caatan adalah Mar'a (neutron) yang mengapung dari setiap diri manusia. Mar'a senantiasa merekam segala gerak-gerik yang terjadi dalam hidup, kemudian dia mengapung ke angkasa sebagai anti partikel dimana fungsi rekamannya berhenti ketika mati karena tidak ada lagi yang direkam.

Tidak ada Musibah yang berlaku di Bumi ini begitupun pada dirimu kecuali telah ada ketetapannya dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum kami laksanakan dia, bahwa yang demikian itu mudah saja atas ALLAH (Qs 57/22)

Dan sungguh Kamilah yang menciptakan manusia itu dan Kami mengetahui apa yang bergema dalam dirinya dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.

Ketika menyambut dua yang menyambut berkedudukan dari kanan kiri (Mar'a dengan unsur positif dan negatif.

Tidaklah manusia itu mengucapkan suatu perkataan kecuali padanya ada penjaga tersedia (raqib'atid). (QS 50/16-18)

Apakah manusia itu menyangka bahwa Kami tidak mendengar rahasia mereka dan bisikan mereka? Awaslah, dan rasul-rasul (Mar'a) Kami ada pada mereka senantiasa menuliskan (QS 43/80)

Awaslah, bahwa Kitab (Mar'a) pembangkang itu ada dalam sijjin
Dan tahukah engkau apa sijjin itu?
Yaitu Kitab rekaman
Awaslah, bahwa Kitab (Mar'a) orang-orang baik itu ada dalam 'Illyin
Dan Tahukah engkau apa 'Illyin itu?
Yaitu Kitab rekaman (QS 83/7-20)

Dan DIA-lah yang mengeluarkan Mar'a itu
Lalu menjadikannya dalam keadaan mengapung dan berisikan  catatan (Guusan ahwa). (QS 87/4-5)

Mereka yang dimasukan ke Neraka akibat perbuatan di dunia akan menempati jahanam kekal, karena neraka bukanlah  tempat  penebusan dosa tetapi sebagai siksaan abadi tanpa akhir.
Ayat 7/40, ALLAH menertawakan pendapat bahwa orang yang mengatakan penduduk neraka dikeluarkan sesudah habis dosanya lalu dimasukan ke dalam surga; "Tidaklah mereka akan masuk surga hingga unta dapat masuk ke dalam lubang jarum penjahit."

Rawasia selain Jamak dalam arti jumlah, juga berarti banyak dalam jenisnya. Matahari memiliki system rawasia Regular, Bumi dan planet-planet memiliki rawasia simple, sedangkan bulan-bulan berawasia spot.

Untuk matahari rawasia regular berarti bahwa rawasia (batang magnet/magnetic bar) yang memutar setiap matahari/bintang dari kutub utara (positif) sampai ke kutub selatan (negative), maka kutub selatan matahari menarik unsure positif kutub . unsure positif yang ditarik selatan langsung memasuki tubuh matahari kemudian membuangnya diseluruh permukaan. Sebaliknya kutub utara matahari hanya menarik unsure negative dan kemudian membuangnya kembali ke permukaan. Sirkulasi magnet yang demikian membuat matahari senantiasa bergolak tidak akan pernah padam atau beku dan akibatnya tidak matahari tidak memiliki atmosfir.
Matahari/neraka tidak akan pernah berkurang massanya, karena setiap partikel yang dilontarkan oleh matahari akibat pergolakan akan ditarik jatuh kembali oleh gravitasinya.
Oleh sebab itu matahari/jahanam/bintang memiliki tutupan cover setiap diri yang dijerumuskan ke matahari tidak akan pernah terbuka peluangnya untuk keluar selamanya/kekal.

0 Responses to "PENCIPTAAN ALAM SEMESTA"